Dringu – Pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19), yang telah menyebar di sebagian besar Kabupaten/ Kota di Indonesia termasuk di Kabupaten Probolinggo menggangu rantai pasok dan distribusi pangan yang diakibatkan minimnya daya beli serta pembatasan kegiatan di masyarakat.
Untuk menjaga ketersediaan pangan bergizi bagi masyarakat dan membantu pemasaran produk yang dihasilkan oleh pelaku usaha perikanan, Dinas Perikanan berinisiatif memasarkan melalui kegiatan Go Fish.
Syarifuddin Abbas, Kepala UPT Budidaya Air Tawar/Payau pada Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo saat dikonfirmasi Jumat, (27 /11/2020) menyampaikan bahwa Go Fish adalah ide dan gagasan sebagai salah satu solusi pemasaran produk perikanan Kabupaten Probolinggo. Ide ini muncul 4 bulan yang lalu saat pelaku usaha perikanan mengeluh kalau pandemi menghambat pemasaran usaha mereka disaat COVID -19 melanda, selain itu pemasaran hasil pembesaran ikan di KPPI Dringu juga terhambat karena pedagang ikan kesulitan memasarkan produknya.
Dari ide tersebut kami mencoba untuk memasarkan hasi perikanan melalui kegiatan Go Fish dengan memanfaatkan aplikasi jejaring sosial seperti whatss up, faceebook selain itu kami membuka gerai berjalan 1 minggu sekali di hari jumat di Mall Pelayanan Publik Kabupaten Probolingo dan Kantor Bupati Probolinggo.
Dalam pelaksanaanya jenis produk perikanan yang dipasarkan berupa ikan segar air tawar, ikan hias, dan olahan hasil perikanan berupa nasi bakar ikan cakalang dan ikan teri, kerupuk ikan, dendeng ikan, bakso ikan, abon ikan, ikan kering, petis ikan, rengginang dan amplang ikan). Semuaya merupakan produk dari pelaku usaha perikanan.
“Alhamdulilah setiap display habis terjual 200 bungkus nasi bakar, 5-10 buah kerupuk ikan, dendeng ikan, bakso ikan, abon ikan, ikan kering, petis ikan, rengginang dan amplang ikan hanya dalam waktu 3 jam” ungkapnya.
Sementara itu umi, pelaku usaha perikanan dari Tongas menggungkapkan bahwa kegiatan Go Fish yang digagas oleh Dinas Perikanan sangat membantu pemasaran produk kami. Sebelum diajak gabung, saya kesulitan untuk menjual barang apalagi adannya COVID saat ini.
“Semoga kegiatan ini bisa terus dilaksanakan dan lebih banyak teman-teman pengolah yang kut serta dalam kegiaatan ini” pungkasnya.